Hi, welcome back!
Sesuai dengan kalimat penutup di pos sebelumnya, kali ini
aku akan membahas satu varian lain besutan HMNS Perfumery: Essence of The Sun.
Selain varian Orgasm yang wanginya enak banget, ternyata HMNS berhasil menarik
perhatianku lewat variannya yang ini. Kalau kalian sudah membaca tulisanku
sebelumnya, tentu parfum ini tidak jauh jauh dari karakter favoritku: warm and
sweet.
HMNS Essence of the Sun ini diluncurkan pada bulan November
2020, di tengah pandemi Covid-19, dengan tujuan untuk mengingatkan kembali akan suasana liburan bagi semua orang yang belum bisa liburan. HMNS menghadirkan
parfum dengan solar accord pertama di Indonesia. Solar accord sebenarnya sudah sukup populer di Eropa, namun belum banyak yang familiar di Indonesia. Cukup menarik, mengingat seharusnya parfum dengan Solar Accord lebih populer di negara beriklim tropis seperti Indonesia, ya? Solar Accord sendiri
digambarkan tim HMNS sebagai ‘the smell of the sun’ meski awalnya cukup
membingungkan bagiku, karena seperti yang kubilang tadi: solar accord belum familiar di telinga penikmat parfum
nusantara, kan? Aku sendiri pun hanya bisa menerka-nerka, bagaimanakah wangi parfum dengan
wangi matahari? Apakah wanginya akan tercium seperti bocah yang pulang ke rumah
setelah seharian main layangan? (ngerti dong wanginya kaya apa?).
Sebelum masuk ke bahasan wangi, let’s talk about the
packaging.
PACKAGING
HMNS Essence of the Sun ini dikemas tidak jauh berbeda
dengan Orgasm, dengan boks putih yang kokoh dengan ukiran abjad E.O.S. yang cukup
besar pada permukaan wajahnya. Di dalamnya pun masih sama, berisikan warranty
card yang bisa kamu klaim apabila terdapat kerusakan, dan voucher Rp25.000,-
untuk pembelian parfum HMNS selanjutnya—varian apa saja. Di dalamnya masih
terdapat busa padat yang mengapit botol parfumnya dengan sangat baik, sehingga
kemungkinan terguncang dan pecah dapat diminimalisir.
The bottle |
Untuk kemasan botolnya sendiri, sedikit berbeda dari varian
orgasm yang menggunakan stiker berwarna putih, HMNS Essence of the Sun ini menggunakan emboss
berwarna emas yang mengukir inisial E.O.S. pada bagian kanan botolnya. Sangat
cantik. Pada sisi kanan botol juga terdapat tulisan Essence of the Sun yang
diukir berwarna emas. Botolnya sendiri berwarna bening, dengan isi cairan
parfum berwarna bening sedikit kekuningan (mungkin dia goal-nya mau bikin warna
gold, kali, ya?).
HMNS EoS ini memiliki tutup botol berwarna silver yang cukup
berat dan kokoh. Uniknya, tutupnya ini menggunakan sistem magnetik sehingga terkesan
lebih mewah dan juga lebih aman saat dibawa bepergian. Meski begitu, tutup
non-magnetic pada varian Orgasm saja menurutku sudah cukup melindungi
parfumnya.
Untuk kemasannya sendiri, tidak jauh berbeda dengan varian
Orgasm. Berisi 100mL dan cukup besar dan berat.
★★★★★ 5 out of 5
tampak belakang boks HMNS EoS |
THE SCENT
Dilansir dari akun Instagram @hmns.id, HMNS EoS ini
menggabungkan notes-notes yang sangat ‘tropis’ sehingga pas rasanya dengan
goalnya di awal: membawa penggunanya untuk bisa merasakan sensasi berlibur
lewat wewangian. Untuk notesnya sendiri, HMNS EoS dideskripsikan dengan notes
sebagai berikut
Top Notes: Bergamot, Coriander Seed, Pink Pepper
Heart Notes: Jasmine Sambac, Turkish Rose, Tiare Flower,
Solar Accord
Base Notes: Vanilla, Absolute Tonka Beans, Ambrette,
Cedarwood
Kalau di hidungku, sesaat setelah menyemprotkan parfumnya
akan langsung tercium wangi Jasmine bercampur dengan vanilla dan sedikit bergamot. YES! Meskipun
ditaruh pada heart note, Jasmine-nya langsung ketangkep di hidungku. Tipe jasmine-nya
disini bukan tipe jasmine penganten yang beraura horror, tapi
jasmine yang warm dan seductive gitu—if you know what I mean. Wangi vanilla-nya disini juga menurutku berimbang dengan wangi jasmine dan tidak overpowering. Wangi vanilla-nya masih akan bisa diterima mereka yang kurang menggemari wewangian vanilla, kok. Bergamotnya juga hadir untuk penyeimbang wangi-nya sehingga parfumnya akan terasa lebih segar.
Setelah sekitar 5 sampai 10 menit, wangi bunga Tiare-nya mulai
berasa, dan di fase ini aku mulai mencium wangi wangi seperti sun tan lotion.
Wangi parfumnya ini jadi berasa kaya kita pakai sun tan lotion tapi ditimpa
body mist tiare dan jasmine. Sangat creamy dan fresh, dengan wangi creamy-nya yang dominan.
Sampai sekarang sudah habis setengah botol, aku berasumsi inilah solar
accord-nya. Wanginya persis seperti orang orang yang habis berjemur di pantai,
in a good way.
Setelah hampir setengah jam aku mulai bisa mencium wangi
vanilla yang lebih kuat dari fase awal dan juga wangi tonka beans, walau hidungku sebenernya juga nangkep ada wangi kelapa (?)
disini. Mungkin efek si solar accord yang dicampur dengan vanilla. Kalau ada
satu wangi yang paling mendekati, itu wanginya seperti santan matang yang masih hangat bercampur dengan vanilla extract dan sedikit wangi bunga, very delicious smelling. HMNS
maafkan hamba, that’s the best way I could explain ☹
Makin lama didiamkan, wanginya akan kembali ke fase dua
alias wangi yang menyerupai sun-tan lotion yang super sexy, juga tetap dengan pendirianku kalo ada wangi
kelapa disana. Meskipun sebenarnya di deskripsi notes tidak ada wangi kelapa (?) bingung, kan? Honestly, sambil ngetik ini aku ngebayangin lagi nyeruput
Chatime coklat di jalanan Legian menuju pantai Kuta. Bener-bener enak banget wanginya!
Intinya, wanginya ini masuk golongan fresh, creamy, very sexy, dan seductive (in a way) dan ini
tipe wangi yang makin pemakainya keringetan makin wangi. Gilda gak tuh?! Bener-bener ini
parfum yang sempurna buat pecinta wangi manis tapi ingin pakai wangi manis
siang-siang. Wanginya sopan dan alluring. Aku tiap pakai parfum ini beneran kebawa suasana seperti sedang di pantai di bawah terik matahari, lho.
★★★★★ 5 out of 5
SILLAGE, PROJECTION, AND LONGEVITY
Untuk jejak aromanya, parfum ini surprisingly sangat bagus di
kulitku. Apalagi kalau sebelumnya aku pakai The Body Shop Warm Vanilla Body
Yogurt. BAM! Kalo lewat, orang langsung nengok. Asli.
Meski jejak aromanya baik di kulitku, sayangnya untuk
projection tidak sebagus Orgasm. Well, mungkin karena memang dikhususkan untuk
siang hari makanya parfumnya bukan tipe yang bold dan ngasih statement, "here I come, biatch". That’s okay, karena
sejujurnya wanginya penuh sopan santun. Hahaha.
Longevity EoS di kulitku bekerja sangat baik, bisa bertahan
4-5 jam di indoor dan 2-3 jam outdoor. Meski begitu, bukan berarti setelah lewat 5 jam
itu wanginya langsung hilang. Wanginya masih nempel di kulit meski memang harus diendus endus dulu,
sih. Kalau mau bikin orang nengok, ya mesti re-spray.
I would honestly wear this on VACATION. Pasti, sih, kubawa liburan ke pantai.
Tapi untuk sekadar kuliah-kerja pagi hari, kalau kurang suka wangi aquatic/floral
yang hepi hepi ini bisa banget jadi opsi, sih. Atau mungkin kamu mau pakai ini saat
brunch di restoran? Atau saat ngopi sore di café menikmati semburat jingga golden hour? Bisa banget, ini buatku perfect scent
abisss! Tapi jujur kesempurnaannya memang jadi lebih maksimal saat dipake liburan
ke pantai HAHAHA. Oh, satu lagi, ini bisa juga aku pake untuk olahraga, lho
(remember that it blends well with my sweat? Exactly for that reason.)
Harga parfumnya sendiri dibanderol seharga Rp367.000,- untuk kemasan 100mL, sedikit lebih mahal dari Orgasm namun mengingat bahan bakunya yang unik dan untuk performa yang luar biasa keren itu, this is a good deal. Parfumnya pun bisa kamu cari di e-commerce kesayangan kamu, cari aja yang banyak vouchernya :))
Would I recommend this? Absolutely.
Always remember when wearing perfumes, there is no rules: no right, no wrong. Pakai apa yang kamu sukai dan apa yang blends well di kulit kamu. Keep on trying and find your signature!
That’s pretty much about it, thanks for reading. Ciao!