In skin care

Freeman Beauty: Five-star Quality in a five-dollar product



¡Hola, todos!

Setelah lama tandus, akhirnya blog ini kembali terisi! Sorry for that. Anyway, selama vakum menulis aku menemukan banyak produk baru, yang terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Some are ‘ew, no’ and some other become my holy grail.

Salah satu produk yang masuk kategori holy grail-ku akan kubahas sekarang. Ini produk sudah melegenda, sudah ada sejak 1976. Memang aku aja yang kampungan, baru nemu sekarang :’)

Technically, ini bukan barang yang baru ditemukan gitu aja. Aku sudah mengincar barang ini sejak 2015 silam. Sayang, saat itu produk ini teramat sangat sulit ditemukan di Indonesia (offline). Terakhir kutemukan di Targét, saat aku kuliah di Melbourne 2016 lalu. Kalau kamu pembaca lama di blog-ku, kamu pasti tahu seberapa bencinya aku belanja online. Aku bukan tipe orang yang mudah mengeluarkan uang, lalu menunggu demi sebuah barang. Aku lebih suka barangnya langsung kupegang saat itu juga. Aku juga lebih suka belanja di official store ketimbang di toko-toko sembarangan yang random gitu aja. Walau harganya lebih mahal sedikit, tapi tokonya resmi. Jadi, kalau mereka sampai jual barang palsu, bisa dipidana :D Lebih aman aja, gitu.

Dan karena alasan itulah, aku baru memutuskan istiqomah (aw) pakai produk ini, setelah tahu ada distributor resminya di Indonesia.

Produk yang kumaksud (yakin banget, nih, udah pada kenal) adalah FREEMAN MASK. IYA! Masker keluaran Freeman Beauty ini sudah ada distributor RESMI-nya di Indonesia. HUZZAH! 
Produk ini asli dari negeri KFC, Amerika (tulisannya made in USA soalnya, hahaha) dan kabarnya 
udah ribuan orang jatuh hati sama merek ini. Buktinya, kalau kalian googling “freeman beauty” maka yang keluar biasanya kata kata macem “cheap mask that makes you glow”, “skin savers under $10” dan sejenisnya, yang mengindikasikan bahwa produk ini murah tapi kualitasnya jempolan. Hal itu juga yang bikin seorang Billy penasaran sejak 2015.

Di Indonesia, importir dan distributor produk-produk Freeman adalah NEWAGE S/B (ngga tahu itu apaan, hahaha) dan sudah bisa kalian temukan di drugstore maupun swalayan. Aku sendiri nemu Freeman ini di toserba Yogya Riaujunction, Bandung dengan harga Rp125.000,- per tube, untuk SEMUA varian di rangkaian ‘feeling beautiful’. Jadi, mau pilih varian apapun, harganya sama, Rp125.000,-. Isinya pun banyak banget, 175 mL.

Freeman sendiri, makin kesini makin banyak variannya. Tapi tetep, yang paling best-sellingnya di rangkaian feeling beautiful. Mungkin karena khasiatnya udah melegenda (?). Variannya ada BANYAK! Jenis maskernya sendiri ada macem-macem, ada mud mask, clay mask, overnight mask, peel-off mask dsb. Aku sampe jongkok setengah jam, literally, buat memilih masker mana yang bakal kubeli (ya, maklum dompetnya terbatas. Maunya, sih, beli semua satu-satu).

Setelah semedi dan komat kamit sana sini, kuputuskan untuk membeli tiga varian dengan pertimbangan isi dompet dan kebutuhan kulitku. Itu pun sudah off-budget, karena target saya hanya mencoba satu tube hahahaha.

Saat itu, kulitku sedang breakout super parah dan beruntusan sana-sini. Tiga varian yang kubeli adalah Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask, Freeman Cleansing Apple Cider Vinegar Clay Mask + Scrub, dan Freeman Hydrating Honeydew + Chamomile Overnight Cream Mask.
Mari kita terjun dan mengupas kegunaan maskernya satu persatu :P

Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask


Kalau kamu suka nonton YouTube-nya Female Daily Network, pasti tahu bahwa masker ini sempat dibahas oleh kak Affi Assegaf di segmen Skincare 101. Bahkan, beliau lebih memilih masker ini ketimbang masker milik The Body Shop yang harganya hamper 3x lipat! Dari video itu juga, saya ingin mencoba masker ini. Ini masker tipe mud mask, dan klaim-nya akan membantu men-detoks kulitmu. Jelas kuambil karena saat itu kulitku sedang butuh detoxifier :’)

Klaim maskernya sendiri adalah to moisturize, re-mineralize, and make skin sensationally soft! Oke, berani juga ini masker klaim begitu. Ini adalah masker pertama yang kucoba.

Saat dikeluarkan, sedikit agak sulit. Cairannya seperti lumpur (yaiyalah mud mask) dan berwarna abu abu super pekat. Saat diaplikasikan, aku qaget! Biasanya mud mask begini akan sedikit kasar, tapi yang ini super duper halus dan glides on smoothly aja, gitu. Bener-bener kaya mentega, teksturnya halus dan nggak ada ‘grinjel-grinjelnya’. Maskernya wangi, kayanya sedikit flowery. Ini juga bikin kaget, biasanya masker yang charcoal begini bau baunya kaya tanah campur pasir gitu. Paham, kan? Hahaha, ya begitu, tapi ini enggak! Wangi banget.

Pas dipakai, sensasi ketariknya kerasa tapi nggak ganggu. Masih dalam batas wajar. Dan masalah utamanya ada saat proses bilas, susah coy! Hahahaha. Maskernya nempel di kulit, dan sedikit butuh waktu untuk membilasnya, tapi setelah pemakaian kedua aku paham cara membilas masker ini lebih cepat. Triknya, saat masker sudah kering (ngga masalah pemakaiannya tebal ataupun tipis) kamu basahi muka dengan air agak banyak, dan usap pelan pelan dengan tangan. Setelah sekitar 10 detik atau masker berubah menjadi lembek, bantu hilangkan maskernya dengan lap handuk kecil. Trust me, waktu bilasnya akan jauh lebih cepat dan lebih bersih ketimbang dibilas pakai air dan tangan saja.

Hasilnya, wajah beneran (sumpah, ngga bohong) kerasa lebih bersih. Rasanya itu persis kaya kita habis cuci piring super kotor, yang beresnya bersih + wangi terus keset. Gitu, lho. Gimana ya jelasinnya, intinya dia enak banget dan wajah bener bener kerasa bersihan. Pertamanya, kupikir itu hanya sugesti karena aku excited sama masker ini. Lalu, kucoba aplikasikan masker ini ke temenku yang ngga paham skin care. Reaksinya persis reaksiku :’) kata dia, mukanya jadi lebih keset, dan kerasa banget bersihnya. Beda dengan muka yang hanya dibersihkan pake facial foam. Se-seneng itu, karena maskernya beneran bekerja! Masker ini rutin kupakai dua kali seminggu, tiap hari Senin dan Kamis.



Freeman Cleansing Apple Cider Vinegar Clay Mask + Scrub


Ini masker yang kucoba dua hari setelah pertama kali mencoba masker pertama. Alasan kubeli varian ini, simply karena varian ini menang Best of Beauty Award, Allure 2016. Ngga mungkin sampe menang award kalau maskernya biasa aja, dong? Masker ini –katanya multifungsi. Dia bisa jadi masker, tapi sekalian jadi scrub, tapi bisa juga dipakai jadi facial foam. Canggih, kan?
Klaimnya masker ini bisa dipakai untuk tone-up, menyerap minyak, membersihkan, dan menghaluskan. Karena judulnya bisa buat scrubbing, of course maskernya ini ada grinjel-grinjel halus. Wanginya, yaa ampun tolong enak bener. Kaya Sabun cuci tangan indomaret gitu, yang apel. Tapi, emang wanginya agak mencolok ketimbang yang mud mask tadi, tapi buatku amat sangat nggak ganggu.

Yang ini, ngga mau kupakai jadi facial foam (walaupun bisa). Sayang, Rp125.000, buatku mahal. Kalau tiap hari dipakai, awetnya Cuma sebulan :p

Maskernya sangat amat gampang disebar, teksturnya seperti odol. Ngga perlu kuas masker, pakai jari pun cukup. Se-gampang itu diaplikasikannya! Maskernya ngga boleh didiamkan lebih dari 10 menit, katanya. Tapi memang cepet banget keringnya, ngga sampe 10 menit sudah kering. Padahal aku pakai tebel-tebel.

Saat dibilas, ini lebih gampang larut ketimbang yang mud mask. Cuma, kalo yang ini aku nggak lap pakai handuk, karena masker ini menawarkan sensasi scrub. Jadi sambil kubilas maskernya, sambil ku scrub wajahku. Sambil menyelam minum air.

Hasilnya, wajahku lebih seger dan lebih halus! Memang dia ngga terlalu deep-cleanse seperti yang mud mask, tapi untuk membersihkan dan menghaluskan dia jago banget! Kali ini, aku bangga karena aku beli combo yang paten untuk kulitku :’) Mud mask + Clay mask = kulit yang bersih + halus, sumpah.



Freeman Hydrating Honeydew + Chamomile Overnight Cream Mask.


Nah, kalau yang ini adalah the lucky buy. Awalnya beli karena iseng, warnanya bagus. Ternyata, dia compliment kerja dua masker diatas! Nangis gak, lo?!

Masker ini jenisnya leave-on. Teksturnya gel cream, separo gel separo cream. Kaya conditioner, tapi lebih encer gitu. Hebatnya, doi ngga bikin greasy dan lengket :’) bangga akutu. Nyerapnya super cepet dan wanginya seger! Wangi melon, kaya susu melon indomilk!

Awalnya, aku perang batin mau pilih varian ini atau yang peony (yang warna biru+pink) tapi at the end kupilih yang ini, ngga tau kenapa.

Sesuai statement-ku diatas, masker ini compliment kedua masker yang kubeli. Kenapa? karena tiap habis pakai mud mask atau clay mask, wajahku jadi keset dan matte. Kalau kudiamkan gitu aja, bakal produksi minyak lebih banyak karena wajahku pun butuh kelembapan (aside of it producing excessive oil) jadi selalu kupakaikan masker ini setelah pakai salah satu masker diatas. Biasanya, kalau aku pakai masker ini, aku ngga akan pakai moisturizer lagi. Buat kulitku, Masker ini sendiri sudah lebih dari cukup untuk menghidrasi kulit. Teksturnya yang light juga sering jadi opsiku kalau beneran lagi buru buru pengen tidur. Biasanya kupakai Nature Republic Aloe Vera sebagai moisturizer, tapi karena butuh waktu hampir setengah jam biar menyerap kadang aku ganti pakai Freeman ini supaya bisa cepat tidur. Hasilnya sama persis dengan Nature Republic, saat bangun dan cuci muka pakai air (tanpa sabun) wajahku masih akan kerasa lembab dan alus.

Sejauh ini, ketiganya bener bener bagus banget untuk kulitku, terutama mereka sangat amat berperan besar mengatasi breakout-ku yang kemarin sedang parah parahnya.

Tekstur masing masing masker




Dua minggu aku hanya pakai Micellar water, facial foam, nature republic, dan tambahan ketiga freeman ini (selang-seling). Bahkan aku stop penggunaan sheet mask karena khawatir cairannya menyumbat pori-pori. Biasanya rangkaian skin careku cukup Panjang, tapi saat breakout kemarin fokusku hanya memastikan kulit bebas dari kotoran.

setelah masker dibaurkan


Hasilnya? Jerawat dan beruntusanku beneran mengering dalam dua minggu :’) sekarang aku sudah pakai skin care secara normal, rasio pemakaian freeman pun sudah tidak se-intens saat breakout.

No wonder people love Freeman mask soooo much, because they are freaking good! Buat dompetku mungkin tidak murah (tapi tidak mahal juga), tapi dipikir-pikir dengan hasil dan jumlah sebanyak itu rasanya worth the price! Rp125.000,- untuk 175mL is a huge deal! Apalagi hasilnya terpampang nyata menembus cakrawala merasuk ke dalam sanubari, jelas ini masuk kategori “harus istiqomah” milikku.

OVERALL RESULT(untuk ketiga produk) 


Harga: 9.10 / 10.00


Hasil di kulit: 9.75 / 10.00

Re-purchase? DAMN YES!


Mungkin kedepannya aku akan coba varian lain, ada beberapa yang sudah kuincar diantaranya varian Hydrating Glacier Water + Pink Peony, Purifying Avocado + Oatmeal Clay Mask dan Rejuvenating Cucumber + Pink Salt Clay Mask. Can’t wait! (Padahal yang tiga ini masih banyak banget, hahaha)

Thanks for stopping by! See you! 😁

Related Articles

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Laman